Rss Digg Twitter Delicious Facebook Stumbleupon

Senin, 26 Juli 2010

“Ketika Aku… Merindukanmu”

Ketika aku merindukanmu…
Kutuliskan semua rasa yang ada

Kucoba rangkai menjadi bait-bait puisi indah
Seadanya rasa ini, sedalamnya hatiku

Ketika aku merindukanmu…
Tak terasa tetes air mata jatuh di pipiku
Dikala tak sedikitpun dapat kutemui adamu

Lirih pun tak kudengar suara manismu


Ketika aku merindukanmu…
Aku ingin waktu berputar ke masa lalu

Saat dimana aku ada disampingmu

Ketika dirimu belum pergi dari kehidupanku


Ketika aku merindukanmu…

Langit yang biru pun terasa kelabu

Panas mentari tak mampu hangatkan jiwaku

Tak ada rasa indah dalam kehidupanku


Ketika aku merindukanmu…
Berjuta angan inginkan kembali kehadiranmu

Walau harus berjalan jauh menjemputmu

Kurela demi bahagianya hatiku


Ketika aku merindukanmu…
Semua langkah tanpamu terasa kaku

Tak ada tawa terlahir serenyah bersamamu

Hidup sepenuhnya terasa pilu


Ketika aku merindukanmu…
Ingin rasanya aku menuruti semua egoku

Raih bahagiaku, mungkin acuhkan bahagiamu

Syukurku, ketika merindukanmu tak ku lakukan itu


Ketika aku merindukanmu…
Kutatap langit, kulihat engkau menatapku

Kutatap air, kuingat kenangan bersamamu

Kutatap hidupku, begitu kosong tanpamu


Ketika aku merindukanmu…
Aku bersedih kala teringat akan dirimu

Begitu ingin kuhapuskan kerinduan ini

Namun hati masih ingin mengharapkan kembalimu


Ketika aku merindukanmu…
Berjuta tanya menyeruak dipikiranku

Adakah juga kau rasakan kerinduan padaku

Tak terbersitkah keinginan bertemu lagi denganku


Ketika aku merindukanmu…
Tak sedikitpun kusesali pertemuan awal itu

Tak ada hasrat untuk memisahkanmu

Tak ada rasa ingin membelenggu jiwamu


Ketika aku merindukanmu…
Ratusan malam kuhabiskan menunggu

Banyak mimpi kutabur di taman hatiku

Berharap esok kau berdiri di depan pintu hatiku


Ketika aku merindukanmu…
Terkadang datang ragu, coba tepiskan indahmu

Terkadang kupeluk bayangmu yang semu

Kutatap bayangmu, berharap engkau melihatku


Ketika aku merindukanmu…
Berjuta penyesalan hadir atas semua khilafku
Berandai dapat kuperbaiki masa lalu

Seandainya dapat, kutata ulang kehidupanku


Ketika aku merindukanmu…
Terselip tanya “adakah kau menyesal mengenalku ?”

Terselip tanya “tak bisakah kau miliki diriku ?”

Terselip tanya “begitu mudahkah hapuskan diriku dari kehidupanmu ?”


Ketika aku merindukanmu…
Setengahnya kumerasa malu, karna mungkin hanya aku

Di sampingmu bukan diriku, mungkinkah dipikirmu ada diriku

Hingga dihatimu, masih bisa merindukan sosok lemahku


Ketika aku merindukanmu…
Hanya ungkapan rasa ini yang kumampu

Meski takkan pernah dapat menjadi obat bagiku
Sedikitnya melepaskan sedikit rasa dari hatiku


Ketika aku merindukanmu…
Kurelakan semua rasa sayang ini menunggu

Kubiarkan diri ini mengenang memori masa lalu

Kuyakinkan hatiku jangan memilih tuk ragu


Ketika aku merindukanmu…
Harapan tumbuh, serasa ku mampu sendiri dulu

Kubiarkan hati putih tanpa debu cinta yang lain

Mencoba buktikan betapa setianya diriku


Ketika aku merindukanmu…
Kuberikan semua rasa sayang yang tulus untukmu

Kuhapus ingatan tentang ketaksempurnaanmu

Kuyakinkah hati sesungguhnya kita adalah satu


Ketika aku merindukanmu…
Kusadari betapa lemahnya diriku tanpamu
Kuteringat betapa membutuhkannya diriku

Betapa ingin memohon dirimu kembali padaku


Ketika aku merindukanmu…
Kucoba merangkai semua imaji bahwa kau pun merindu
Kucoba bermimpi kau pun memimpikan keberadaanku
Kucoba menunggu, buktikan takdir dan inginku


Ketika aku merindukanmu…
Tak kuasa logika atas semua rasa dalam hatiku

Tak kuasa raga atas keberadaan jiwa lemahku

Tulus mencintaimu, dari ketidaksempurnaanmu

Ketika aku merindukanmu…
Kupintakan dirimu sehat s’lalu hingga batas waktu

Berkhayal kelak dapat kulihat kembali sosok indahmu

dan kudengar lagi… suara manja dan manismu

Ketika aku merindukanmu…

Kuterpaku dengan kata-kata cinta dan setia

Tulus dan tanpa harus dirasa oleh berdua
Hingga sering membuatku menjadi rapuh

Ketika aku merindukanmu…
Menjadi seperti inilah diriku

Terlihat jelas seluruh isi hati dan pikiranku


Hanya karena aku merindukanmu…

Kurasakan putih dan tulusnya cinta

Indahnya memberi, teguhnya rasa

Bagaimana hati mencoba setia


Ketika aku merindukanmu…
Rindu hanyalah satu-satunya kata di hatiku

1 komentar:

Cowok mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar